Persyaratan signaling
- Dari sudut pandang pelanggan
Transfer informasi harus andal Contoh: pelanggan yang ditujulah yang ringing
Call set up yang cepat
Tidak ada noise akibat adanya signalling
- Pengaruh signalling system terutama pada waktu set-up
Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook
Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)
Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral dan pembentukan koneksi
Klasifikasi Signaling
Subscriber – Exchange Signaling
- Dari pelanggan ke sentral
- Informasi kondisi off-hook
- Informasi nomor B (nomor tujuan)
- Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk payphone)
- Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai
- Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)
- Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B
- Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
- Informasi kongesti atau interception
- Sinyal charging (khusus untuk payphone)
- Dari sentral ke pelanggan B
- Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B
Off-Hook Signaling (Analog)
- Loop Start (almost all telephones)
-Seizure is detected when current flows through local loop, due to off-hook
- Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau antara PBX dengan Sentral Lokal)
- Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected when one wire is grounded
- Seizure can be initiated in both directions
- Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal
Exchange – exchange Signaling
- Channel Associated Signalling (CAS)
Signaling dilakukan menggunakan kanal yang juga digunakan untuk mentransfer informasi
Informasi speech dan informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama
Beberapa macam CAS
- Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk speech (DC signalling, inband)
- Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band) Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)
- Common Channel Signalling (CCS)
DC signalling
- Sinyal ditransfer dalam bentuk pulsa dengan cara merubah polaritas dan tahanan kawat penghubung
- Sistem bekerja dengan 3 kondisi pada arah forward dan 2 pada arah reverse
- Kondisi yang digunakan pada arah forward
- Sirkit bertahanan rendah
- Sirkit bertahanan besar
- Polaritas positif
- Pada arah reverse
- Polaritas normal (+a –b)
- Polaritas terbalik (-a +b)
-DC signalling digunakan pada koneksi fisik dua kawat
- Biasa digunakan pada koneksi antar sentral lokal
Tone frequency signalling
- Digunakan pada koneksi jarak jauh menggunakan FDM
- Inband signalling : 300 –3400 Hz
- Out-band signalling : menggunakan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensu speech (mis. 3825 Hz
Line and Register Signalling pada CAS
Line signalling : mentransfer informasi kondisi handset (off-hook atau on-hook)
Contoh : seizure, B answer, clear back, clear forward
-Register signalling : signaling untuk mentransfer nomor B . Nomor B disimpan di register dan signalling melibatkan komunikasi antar register masing-masing sentral
Register signaling
-Pada arah forward
– B number
– Katagori A
– End-of-pulsing information (Bila A number telah dikirimkan)
– A number (untuk charging misalnya)
-Pada arah reverse
– Proceed-to-send signal (sentral siap menerima B number)
– Control signals : tipe informasi
– End-of-selection information : pesan untuk memutuskan register dan membentuk koneksi juga memberikan informasi kondisi handset B
– Charging information
E&M (Ear & Mouth) Signaling
- PBXs, switches
- Separate signaling leads for each direction
- E-Lead (inbound direction)
- M-Lead (outbound direction)
- Allows independent signaling
Forward and Reverse direction
- Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat A berada menuju sentral telepon tempat B berada
- Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan dengan forward signal
Common Channel Signaling
Signaling menggunakan kanal yang terpisah dari kanal untuk mentransfer informasi ® Terdapat jaringan signaling tersendiri
Common Channel Signalling
Signaling System Number 7 (SS7)
- Biasa disebut juga CCS #7
- Trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern
- Jaringan signalling terpisah dengan jaringan speech
- Pada PCM menggunakan kanal 16
- Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data
Elemen Jaringan Signalling SS7
- Signaling point (SP)
- Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan kontrol SS7
- Signal transfer point (STP)
- Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol
- Control plane
- Bertanggung jawab untuk membentuk dan me-manage koneksi
- Information plane
- Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada information plane
Transfer Points
Signaling Network Structures
- Kapasitas STP
- Jumlah link signaling yang dapat ditangani
- Message transfer time
- Throughput capacity
- Network performance
- Number of SPs
- Signaling delays
- Availability and reliability
Ketersediaan jaringan untuk menyediakan layanan bila STP mengalami kerusakan
Contoh signaling CCS#7