Minggu, 27 Februari 2011

Laporan Chap Pap Chap(Reni 3tkja)

Laporan PPP (Pap-Chap-Pap)

Laporan-Pap-Chap-Pap(reni 3tkja)

Laporan PPP (Chap-Pap)

Laporan-Chap-Pap(reni 3tkja)

Jumat, 25 Februari 2011

Frame Relay

Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat
telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN).

Protokol ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay.

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.

Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
  • Kecepatan tinggi
  • Bandwidth Dinamik
  • Performansi yang baik/ Good Performance
  • Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)


Format Frame Relay
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:


1. Flags

Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.

2. Address
Terdiri dari beberapa informasi:
Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response)
FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan

3. Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.

4. Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima.

5. Virtual Circuit (VC) Frame Relay
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara “endpoint” dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam
jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):
-Switched Virtual Circuit (SVC)
-Permanent Virtual Circuit (PVC)

Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC

Empat status pada SVC :
  1. Call setup
  2. Data transfer
  3. Idling
  4. Call termination
Call Setup

Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.


Data Transfer
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).


Idling
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.



Call Termination


Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.


Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.


Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line .Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :
  • Data transfer
  • Idling


Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :

- Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).

- Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.

- Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

- Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi video-teleconferencing).



Sumber :
http://www.sysneta.com/frame-relay
i-networking.net
wikipedia.org

Jumat, 18 Februari 2011

GPL ( General Public License ) & FDL ( Free Document License )

GPL ( General Public License )

GPL ( General Public License ) adalah merupakan suatu lisensi perangkat lunak bebas yang aslinya ditulis oleh Richard Stallman untuk proyek GNU. Lisensi GPL memberikan penerima salinan perangkat lunak hak dari perangkat lunak bebas dan menggunakan copyleft untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya tersebut. Versi terakhir lisensi ini, yaitu versi 2, dirilis tahun 1991. GNU Lesser General Public License (LGPL) merupakan versi lain GPL, ditujukan untuk penggunaan beberapa software library.

Berdasarkan beberapa pengukuran, GPL merupakan lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka terpopuler. Per Januari 2006, GPL digunakan oleh 66% dari 41.962 perangkat lunak bebas yang terdaftar di Freshmeat, serta 68 % dari keseluruhan perangkat lunak bebas yang terdaftar di SourceForge.net.

GPL adalah sebuah lisensi yang menyatakan bahwa sebuah karya intelektual (biasanya software) bebas dipakai, disalin, diedarkan, bahkan dikembangkan oleh siapapun tanpa harus membayar atau ijin terlebih dulu. GPL atau bila diterjemahkan menjadi Lisensi Publik Umum pertama kali dibuat oleh Richard Stallman untuk proyek-proyek pembuatan software di bawah bendera GNU.

GNU sendiri adalah sebuah yayasan pembuat software-software gratis termasuk Linux. Seiring perkembangannya, GPL tidak hanya dipakai oleh GNU dan Linux saja. Sekarang telah ada lebih dari 60.000 aplikasi yang menyatakan dirinya berlisensi GPL. Khusus untuk urusan aplikasi, saat ini telah berdiri Free Software Foundation (FSF) yang merupakan perhimpunan pembuat software gratis sedunia.

Bagi penganut GPL, karya intelektual - seperti halnya ilmu pengetahuan - pada dasarnya tidak memiliki hak cipta. Karena ia berasal dari 'Ide Murni' dan sudah sepantasnya dinikmati oleh seluruh umat manusia karena memang sudah menjadi hak alamiah. 'Ide murni' berbeda dengan barang dagangan seperti meja maupun kursi yang membutuhkan biaya produksi. 'Ide Murni' seperti wahyu, ia datang secara natural langsung dari 'atas sono', maka sudah seharusnya jika ia disebarluaskan demi kemajuan bersama. Berbagai ketentuan GPL tersebut dituangkan dalam ayat-ayat GPL. Kesepakatan GPL sendiri hingga saat ini telah mengalami tiga kali penyempurnaan, yang paling akhir adalah ketentuan GPL versi ke 3 (GPLv3).

Lalu bagaimana cara yayasan -yayasan pembuat software tersebut membiayai dirinya? biasanya dari dua sumber, yang pertama dari iklan dan yang kedua dari sumbangan, baik oleh pemakai software maupun perusahaan-perusahaan yang merasa diuntungkan oleh adanya software tersebut. Memang, GPL tidak bisa menyulap pembuat software bisa sekaya Bill Gates, tetapi kenyataan membuktikan bahwa mereka ternyata lebih dihargai dan dihormati, baik oleh penggunanya maupun oleh para pengembang ilmu pengetahuan itu sendiri.

Harus diakui pula, tanpa ada kesepakatan GPL perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi tidak akan seperti sekarang. Coba bayangkan, jika PHP, MySQL, JavaScript, Apache, Joomla, E-commerce, Wordpress, dan Mozzila tidak berada di bawah lisensi GPL, internet tidak akan semaju ini, online shop akan pincang, website hanya dimonopoli orang-orang tertentu saja, bisnis online hanya menjadi milik mereka yang berduit, bahkan blog ini pun juga tidak akan ada.

GPL adalah gebrakan luar biasa yang sempat membuat perusahaan-perusahaan software raksasa seperti Microsoft dan Adobe kebakaran jenggot. Bagaimana tidak? sifat program GPL yang terbuka membuat semua orang dapat mengembangkan dan menyempurnakannya secara bebas. Hasilnya pun luar biasa, banyak software-software GPL yang terbukti lebih sempurna dari pada software-software berbayar, contohnya adalah Firefox atau Opera yang saat ini sedang kita pakai (coba bandingkan dengan Internet Explore). Bandingkan pula tingkat keluwesan PHP & MySQL dengan Ms ASP & Ms SQLServer.

Berbagai komunitas pengguna dan pengembang software GPL pun mulai bermunculan. Biasanya komunitas-komunitas tersebut menolak keras penggunaan software-software komersil. Mereka menggunakan Linux untuk operating system, mengetik dengan OpenOffice, berselancar dengan Firefox, membaca email dengan Thunderbird, ngeblog dengan Wordpress atau Blogspot, bikin website dengan Joomla, mengelola server dengan CPanel, bikin animasi 3D dengan Blender, membuka foto dengan Fastone, mengedit gambar dengan Gimp, dan lain sebagainya.

Lisensi GNU General Public License (GNU GPL or GPL) dibuat oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation. GPL menempatkan diri sebagai kebalikan dari lisensi BSD. Ketika gaya lisensi BSD membolehkan penggunaan secara komersial dan tanpa batasan apapun dan membolehkan pembuatan pekerjaan turunan propietary tanpa batasan, GPL didesain secara eksplisit untuk mencegah pembuatan software propietary yang diturunkan dari software open source. Hal ini dilakukan dengan metode “copyleft” yang mensyaratkan:

· Program yang dilisensikan sebagai GPL harus didistribusikan tanpa biaya lisensi dan selalu menyediakan kode programnya;

· Hasil kerja yang diturunkan dari program yang berlisensi GPL harus dilisensikan sebagai GPL juga.

GPL memiliki definisi yang cukup luas mengenai apa yang dimaksud dengan program GPL, yaitu “pekerjaan apapun yang didistribusikan atau dipublikasikan, yang sebagian atau keseluruhannya diturunkan atau mengandung kode program GPL”. Selain versi yang sudah dimodifikasi dari seuatu program GPL, pernyataan ini juga mengatur dengan jelas program-program yang memasukkan potongan kode dari program GPL atau program executable yang dikaitkan secara statis dengan pustaka berlisensi GPL. Tidak peduli apa lisensi asli dari kode program yang baru dibuat, lisensi GPL menyatakan bahwa:

Jika anda mendistribusikan bagian yang sama (misalnya tidak dalam lisensi GPL) sebagai suatu bagian yang merupakan pekerjaan yang diturunkan dari suatu program (misalnya dilisensikan sebagai GPL), maka keseluruhan distribusi harus menggunakan lisensi ini (lisensi GPL), berlaku untuk seluruh pengguna dan untuk setiap bagian tidak peduli siapa yang menulis kode programnya.

Alhasil, jika anda menggunakan kode program GPL dalam program propietary yang berisi kode program buatan anda sendiri, maka anda harus membuat koe program anda tersedia dalam lisensi yang sama dengan lisensi asli kode program GPL tersebut.

Ada dua kasus menarik berkaitan dengan hal ini. Pertama, ketika sebuah program propietary dikaitkan secara dinamis ke kode program GPL. Kedua, atau program GPL yang dikaitkan secara dinamis ke kode program propietary. Kasus terakhir muncul ketika program GPL menggunakan fasilitas yang sudah tersedia dalam sistem, misalnya pustaka run-time C atau pustaka GUI toolkit; GPL mengijinkan pengecualian penyertaan kode program pustaka propietary jika didistribusikan secara normal (dalam bentuk kode program atau binari) bersama dengan komponen utama (kompiler, kernel, dan sebagainya) dari sistem operasi.

Pada kasus pertama, Richard Stallman mengklaim bahwa jika seorang pengembang software menggunakan kode program GPL untuk menulis kode program yang didesain untuk dikaitkan sebagai pustaka secara dinamis dari sebuah program propietary (misalnya, modul atau plug-in berlisensi GPL untuk program pengolah gambar propietary) maka pengembang software tersebut telah melanggar lisensi GPL. Stallman kemudian memberikan penjelasan tambahan bahwa jika pengembang software tersebut menulis bagian kode program GPLnya dari nol, maka pengembangnya dapat memberikan hak khusus untuk menggunakan kode programnya dengan cara ini, atau jika menggunakan kode program GPL dari pengembang yang lain, ia dapat meminta ijin kepada pengembangnya untuk memberikan hak penggunaan dengan cara tersebut.

Namun hal ini tidak mengubah maksud dari GPL: Stallman masih mengklaim bahwa “plug-in berlisensi GPL yang dikombinasikan dengan program utama non -free adalah bentuk program kombinasi, dan merupakan pelanggaran lisensi GPL”. Akan tetapi pemahaman mengenai apa itu program kombinasi dan program turunan adalah pertanyaan bagi hakim pengadilan. Jika terjadi selisih paham mengenai hal ini di pengadilan, mereka bisa saja setuju atau tidak setuju dengan Stallman

Keuntungan Open Source Software

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatka keuntungan:

· Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi Ini merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahama bagimana sistem itu bekerja secara detail

· .Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code. Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software.Pada kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.

· Hak untuk menggunakan software Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin (jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler. Kerugian Open Source Software

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan:

· Tidak ada garansi dari pengembangan. Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.

· Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.

· Kesulitan dalam mengetahui status project. Tidak banyak iklan bagi open source software,biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan marketing. Lisensi dari Open Source Software.

Beberapa lisensi umum pada open source software yaitu:

· BSD ( Berkeley Software Distribution ) Secara ringkas, pendistribusian dapat dilakukan sepanjang berhubungan dengan software, meliputi penggunaan propierty produk. Pencipta hanya ingin pekerjaan mereka dikenali dan tanpa memerlukan biaya. Hal ini menjadi penting karena lisensi ini tidak melibatkan beberapa pembatasan dengan menjamin dan berorientasi pada turunan awal open source.

· GPL ( GNU General Public Licence. Ini adalah lisensi bagi software yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini masih dapat kita jumpai / menemukan banyak software yang tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara hati -hati didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan karena itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada software yang dapat merusak integrasi dari GPL software pada program proprietary (kepemilkan) GPL berdasarkan pada UU Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika souce code itu tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan pendistribusian source; mengijinkan modifikasi tanpa pembatasan dan integrasi lengkap dengan software lain.

· MPL ( Mozilla Public Licence ) Ini adalah lisensi yang dibuat oleh Netscape dalam mendistribusi code dari Mozilla, versi baru dari navigator jaringan. Banyak respek yang mirip dengan GPL, tetapi lebih berorientasi pada perusahaan level enterprise. Lainya seperti : Qt ( oleh Troll-Tech ), X Consortium dll


FDL ( Free Document License )

GNU Free Documentation License (GNU FDL atau hanya GFDL) adalah copyleft lisensi untuk dokumentasi bebas, yang dirancang oleh Free Software Foundation (FSF) untuk proyek GNU. Hal ini mirip dengan GNU General Public License , memberikan pembaca hak untuk menyalin, mendistribusikan, dan memodifikasi kerja dan membutuhkan semua salinan dan turunannya akan tersedia di bawah lisensi yang sama. Salinan juga dapat dijual secara komersial, tetapi, jika diproduksi dalam jumlah yang lebih besar (lebih besar dari 100), dokumen asli atau kode sumber harus tersedia bagi penerima pekerjaan itu.

GFDL dirancang untuk manual , buku teks, referensi lain dan bahan instruksional, serta dokumentasi yang seringkali menyertai perangkat lunak GNU. Namun, dapat digunakan untuk segala karya berbasis teks, terlepas dari subjek. Sebagai contoh, online ensiklopedia bebas Wikipedia digunakan untuk menggunakan GFDL untuk semua teks.

GFDL dirilis dalam bentuk draft untuk umpan balik pada bulan September 1999. Setelah revisi, versi 1.1 dikeluarkan pada Maret 2000, versi 1.2 pada bulan November 2002, dan versi 1.3 pada bulan November 2008. The current state of the license is version 1.3. Keadaan saat lisensi ini versi 1.3. Draft pembahasan pertama dari Lisensi Dokumentasi Bebas GNU versi 2 dirilis pada tanggal 26 September 2006, bersama dengan draft baru Simpler Lisensi Dokumentasi Bebas GNU .

Pada tanggal 1 Desember 2007, Jimmy Wales mengumumkan bahwa jangka panjang diskusi dan negosiasi antara dan di antara Free Software Foundation, Creative Commons, Wikimedia Foundation dan lain-lain telah menghasilkan sebuah proposal yang didukung oleh FSF dan Creative Commons untuk memodifikasi Dokumentasi Bebas Lisensi sedemikian fashion sebagai untuk memungkinkan kemungkinan untuk Yayasan Wikimedia untuk bermigrasi proyek ke serupa Creative Commons Attribution- Share Alike CC-BY-SA) lisensi (Perubahan ini telah diimplementasikan pada versi 1.3 lisensi, yang mencakup ketentuan baru yang memungkinkan bahan-bahan tertentu yang dirilis dibawah lisensi yang akan digunakan di bawah Creative Commons Share Alike-lisensi Attribution juga

Lisensi secara eksplisit memisahkan semua jenis "Dokumen" dari "Bagian Sekunder", yang mungkin tidak terintegrasi dengan Dokumen, tetapi ada sebagai bahan depan atau lampiran. bagian sekunder dapat berisi informasi tentang penulis atau hubungan penerbit dengan materi pelajaran, tetapi tidak ada materi pelajaran itu sendiri. Sementara Dokumen itu sendiri sepenuhnya diedit, dan pada dasarnya dicakup oleh lisensi setara dengan (tetapi saling bertentangan dengan) GNU General Public License , beberapa bagian memiliki batasan berbagai sekunder dirancang terutama untuk menangani dengan atribusi yang tepat untuk penulis sebelumnya.


Secara khusus, penulis versi sebelumnya harus diakui dan "bagian invarian" tertentu yang ditentukan oleh penulis asli dan berurusan dengan hubungan-nya dengan masalah tidak dapat diubah. Jika bahan yang dimodifikasi, judul harus diubah (kecuali penulis sebelum memberi izin untuk mempertahankan gelar).

Lisensi ini juga memiliki ketentuan untuk penanganan-cover depan dan belakang-cover buku teks, serta untuk "Riwayat", "Penghargaan", "Dedikasi" dan "Pengesahan" bagian. Fitur-fitur yang ditambahkan di bagian untuk membuat lisensi lebih menarik secara finansial untuk penerbit komersial dari dokumentasi perangkat lunak, beberapa di antaranya dikonsultasikan selama penyusunan GFDL. "Pengesahan" bagian dimaksudkan untuk digunakan dalam standar resmi dokumen, dimana distribusi dari versi yang diubah hanya harus diijinkan jika mereka tidak dicap sebagai bahwa standar lagi.

GFDL membutuhkan kemampuan untuk "menyalin dan mendistribusikan Dokumen dalam medium apapun, baik untuk tujuan komersial atau noncommercially" dan karena itu tidak sesuai dengan materi yang mengecualikan kembali digunakan-komersial. Seperti disebutkan di atas, GFDL dirancang dengan penerbit komersial dalam pikiran, karena Stallman menjelaskan:

GFDL dimaksudkan sebagai cara untuk meminta penerbit komersial dalam pendanaan dokumentasi bebas tanpa menyerah apapun kebebasan penting. Menutupi' text Fitur, dan aspek lain tertentu dari lisensi yang berhubungan dengan cover, halaman judul, sejarah, dan dukungan, termasuk untuk membuat lisensi menarik bagi penerbit komersial untuk buku yang penulis dibayar.

Material yang membatasi penggunaan ulang-komersial tidak kompatibel dengan lisensi dan tidak dapat dimasukkan ke dalam pekerjaan. Namun, menggabungkan bahan terbatas tersebut mungkin penggunaan yang adil di bawah hukum hak cipta Amerika Serikat (atau adil di beberapa negara lain) dan tidak perlu memiliki lisensi untuk jatuh dalam GFDL jika penggunaan yang adil tersebut ditutupi oleh semua penggunaan berikutnya potensial. Salah satu contoh dan komersial wajar menggunakan liberal tersebut adalah parodi

Kompatibilitas dengan syarat lisensi Creative Commons

Meskipun lisensi kerja dua pada prinsip-prinsip copyleft serupa, GFDL tidak kompatibel dengan Creative Commons Attribution-ShareAlike lisensi. Namun, versi 1.3 menambahkan bagian baru yang memungkinkan jenis tertentu dari website menggunakan GFDL untuk juga menawarkan pekerjaan mereka di bawah lisensi CC-BY-SA.

Pengecualian ini memungkinkan kolaborasi berbasis proyek GFDL dengan banyak penulis untuk transisi ke BY-SA 3.0-lisensi CC (yang biasanya akan memerlukan izin dari setiap penulis), jika pekerjaan yang memenuhi beberapa kondisi:


· Pekerjaan harus telah dihasilkan pada "Kolaborasi Massive Multiauthor Site" (MMC), seperti publik wiki misalnya.

· Jika konten eksternal aslinya diterbitkan pada MMC hadir di situs, pekerjaan harus sudah berlisensi Versi 1.3 dari GNU FDL, atau versi sebelumnya tapi dengan "atau versi selanjutnya" deklarasi, tanpa teks penutup atau bagian invariant. Kalau bukan aslinya diterbitkan pada MMC, itu hanya bisa mengganti lisensi jika ditambahkan ke MMC sebelum November 1 Januari 2008.

Untuk mencegah klausa dari digunakan sebagai ukuran kompatibilitas umum, lisensi itu sendiri hanya diizinkan perubahan terjadi sebelum 1 Agustus 2009. Pada rilis versi 1.3, FSF menyatakan bahwa semua isi ditambahkan sebelum November 1 Januari 2008 ke Wikipedia sebagai contoh memenuhi kondisi. sendiri setelah referendum publik, proses ini dipanggil ke konten dual-lisensi yang dirilis dibawah GFDL bawah lisensi CC-BY-SA pada bulan Juni 2009, dan mengadopsi kebijakan atribusi pondasi-lebar untuk menggunakan isi dari proyek-proyek Wikimedia Foundation

Kritik mempertimbangkan GFDL lisensi non-bebas. Beberapa alasan untuk hal ini adalah bahwa GFDL memungkinkan "invarian" teks yang tidak dapat diubah atau dihapus, dan bahwa larangan terhadap manajemen hak digital (DRM) sistem berlaku untuk penggunaan yang valid, seperti untuk "salinan pribadi dibuat dan tidak didistribusikan".

Terutama, Debian proyek dan Natanael Nerode telah menyatakan keberatan. Pada tahun 2006, pengembang Debian memilih untuk mempertimbangkan bekerja berlisensi di bawah GFDL untuk mematuhi mereka Panduan Perangkat Lunak Bebas Debian yang disediakan klausa invarian bagian tidak digunakan. Namun, resolusi mereka menyatakan bahwa bahkan tanpa bagian invarian, dokumentasi perangkat lunak berlisensi-GFDL " masih belum bebas dari "masalah, yaitu karena ketidakcocokan dengan lisensi perangkat lunak bebas utama.

Kritik merekomendasikan penggunaan lisensi alternatif seperti BSD Documentation License atau GNU GPL.

The FLOSS Manuals yayasan, sebuah organisasi yang ditujukan untuk menciptakan manual perangkat lunak bebas, memutuskan untuk menghindari GFDL mendukung GPL untuk teks pada tahun 2007, mengutip ketidaksesuaian antara dua, kesulitan dalam melaksanakan GFDL, dan fakta bahwa GFDL "tidak memungkinkan duplikasi mudah dan modifikasi", terutama untuk dokumentasi digital.

Sebuah GNU FDL bekerja dengan cepat dapat menjadi terbebani karena judul, baru yang berbeda harus diberikan dan daftar judul sebelumnya harus disimpan. Hal ini bisa mengakibatkan situasi di mana terdapat serangkaian halaman judul, dan dedikasi, di masing-masing dan setiap salinan buku tersebut jika memiliki garis keturunan lama.


Halaman tersebut tidak dapat dihapus sampai pekerjaan memasuki domain publik setelah hak cipta berakhir.

Richard Stallman mengatakan tentang bagian invarian pada milis hukum-debian:

Tujuan dari bagian invarian, sejak tahun 80-an ketika kami pertama kali membuat Manifesto GNU bagian yang invarian dalam Manual Emacs, adalah untuk memastikan mereka tidak dapat dihapus. Secara khusus, untuk memastikan bahwa distributor dari Emacs yang juga mendistribusikan perangkat lunak tidak-bebas tidak dapat menghapus laporan filosofi kami, yang mereka mungkin berpikir untuk melakukan karena laporan keuangan tersebut mengkritik tindakan mereka.

GNU FDL mensyaratkan bahwa pemegang lisensi, saat mencetak dokumen yang tercakup lisensi, juga harus menyertakan "Lisensi ini, pernyataan hak cipta, dan pernyataan lisensi mengatakan Lisensi ini berlaku bagi Dokumen. Ini berarti bahwa jika pemegang lisensi mencetak salinan dari sebuah artikel yang teks tercakup dalam GNU FDL, ia juga harus menyertakan pemberitahuan hak cipta dan printout fisik GNU FDL, yang merupakan dokumen yang signifikan besar dalam dirinya sendiri. Lebih buruk lagi, sama diperlukan untuk penggunaan mandiri hanya satu (misalnya, Wikipedia) gambar. Wikitravel , sebuah situs web yang didedikasikan untuk bebas konten panduan perjalanan, memilih untuk tidak menggunakan GFDL karena menganggap tidak cocok untuk pendek dicetak teks.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Publik_Umum_GNU